
Ilustrasi (Ist.)
Jakarta - PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) mengakui saat ini pihaknya tengah melakukan penjajakan untuk melakukan kerjasama dengan PT Telkom (Persero) Tbk (TLKM). Namun hingga kini belum ada kesepakatan antara kedua belah pihak.
"Bakrie Telecom melakukan pembicaraan dengan Telkom dalam rangka menjajaki kemungkinan kerja sama," kata Sekretaris Perusahaan BTEL Harry Prabowo di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (15/6/2010).
Namun menurutnya, hingga kini pembicaraan antara kedua perusahaan masih berlangsung dan belum ada kesepakatan yang dapat dilaporkan sesuai dengan ketentuan Bapepam-LK dan BEI mengenai keterbukaan informasi.
"Kami senantiasa akan mentaati kewajiban keterbukaan kepada publik dan akan melakukannya segera setelah ada suatu peristiwa yang material," katanya.
Sebelumnya, Telkom memastikan rencana penggabungan (merger) unit usahanya Telkom Flexi akan dijadikan perusahaan (PT) terlebih dahulu sebelum merger dengan BTEL.
"Saya baru terima surat tadi pagi dari Telkom. Isinya usulan merger Flexi dengan Esia. Sekarang sedang tahap negosiasi," ungkap Menteri BUMN Mustafa Abubakar beberapa waktu yang lalu.
Mustafa mengatakan, pemerintah melalui Kementerian BUMN sangat mendukung rencana tersebut. Sebab, lanjut Mustafa, merger dua operator selular berbasis Code Division Multiple Access (CDMA) akan menghasilkan satu operator yang sangat kuat.
Saat ini, Telkom Flexi menguasai 15 juta pelanggan, sedangkan Esia menguasai 10 juta pelanggan. Sehubungan dengan itu, Direktur Utama TLKM Rinaldi Firmansyah mengatakan tengah mempersiapkan langkah-langkah merger yang dimaksud.
Rinaldi memperkirakan, proses merger Telkom Flexi dengan BTEL akan rampung antara akhir tahun 2010 atau awal tahun 2010.
"Bakrie Telecom melakukan pembicaraan dengan Telkom dalam rangka menjajaki kemungkinan kerja sama," kata Sekretaris Perusahaan BTEL Harry Prabowo di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (15/6/2010).
Namun menurutnya, hingga kini pembicaraan antara kedua perusahaan masih berlangsung dan belum ada kesepakatan yang dapat dilaporkan sesuai dengan ketentuan Bapepam-LK dan BEI mengenai keterbukaan informasi.
"Kami senantiasa akan mentaati kewajiban keterbukaan kepada publik dan akan melakukannya segera setelah ada suatu peristiwa yang material," katanya.
Sebelumnya, Telkom memastikan rencana penggabungan (merger) unit usahanya Telkom Flexi akan dijadikan perusahaan (PT) terlebih dahulu sebelum merger dengan BTEL.
"Saya baru terima surat tadi pagi dari Telkom. Isinya usulan merger Flexi dengan Esia. Sekarang sedang tahap negosiasi," ungkap Menteri BUMN Mustafa Abubakar beberapa waktu yang lalu.
Mustafa mengatakan, pemerintah melalui Kementerian BUMN sangat mendukung rencana tersebut. Sebab, lanjut Mustafa, merger dua operator selular berbasis Code Division Multiple Access (CDMA) akan menghasilkan satu operator yang sangat kuat.
Saat ini, Telkom Flexi menguasai 15 juta pelanggan, sedangkan Esia menguasai 10 juta pelanggan. Sehubungan dengan itu, Direktur Utama TLKM Rinaldi Firmansyah mengatakan tengah mempersiapkan langkah-langkah merger yang dimaksud.
Rinaldi memperkirakan, proses merger Telkom Flexi dengan BTEL akan rampung antara akhir tahun 2010 atau awal tahun 2010.
(detikInet.com)
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar